Jumat, 24 April 2020

Saatnya Kaum Rebahan Berkontribusi Untuk Negara:  Putus Rantai Penyebaran Covid-19 dengan #dirumahaja

Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) adalah jenis baru dari coronavirus yang dapat menyerang manusia. Infeksi virus ini disebut Covid-19 dan pertama kali ditemukan pada akhir Desember 2019 di Wuhan, Cina yang kemudian menyebar di 180 negara di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Secara umum, Covid-19 dapat menyebabkan gangguan pada sistem pernapasan, pneumonia akut, sampai kematian. Berdasarkan data dari WHO, rata-rata tingkat kematian akibat virus ini mencapai 4,07% kasus. Sedangkan di Indonesia angka kematian akibat Covid-19 adalah dua kali lipat lebih tinggi dari rata-rata tingkat kematian dunia akibat pandemik ini, yaitu sebesar 8,37%. Onset penyakit yang parah dapat menyebabkan kematian karena kerusakan alveolar yang masif dan kegagalan pernapasan progresif.
Tingginya angka kematian akibat Covid-19 terutama terkait faktor usia. Makin tinggi usia, makin tinggi tingkat kematiannya. Selain faktor usia, orang lanjut usia makin rentan dengan adanya factor penyakit penyerta, seperti kencing manis, tekanan darah tinggi, penyakit jantung, penyakit paru, dan kanker. Kelompok orang seperti inilah yang sangat beresiko, dan jika teinfeksi bias berujung pada kematian.
Covid-19 menyebar dari orang ke orang secara droplet, melalui tetesan cairan hidung atau mulut ketika orang yang terinfeksi virus ini batuk, bersin, atau berbicara, sehingga dalam hal ini sangat penting untuk menjaga jarak dengan orang lain minimal satu meter. Tetesan ini juga dapat mendarat di sebuah benda atau permukaan benda yang jika benda tersebut disentuh oleh orang sehat dan kemudian orang tersebut menyentuh hidung, mata, dan mulutnya maka orang tersebut akan terinfeksi, sehingga sangat penting bagi kita untuk sering melakukan cuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau membersihkannya dengan alcohol.
Melihat tingginya kasus postif dan kematian akibat Covid-19 di Indonesia, berbagai langkah diupayakan untuk memutus rantai penyebaran virus ini, mulai dari informasi seputar gejala infeksi Covid-19, tutorial pencegahannya, informasi rumah sakit rujukan, hingga himbauan untuk mengurangi aktivitas di luar rumah.
Kontribusi yang paling mudah bagi yang tidak terinfeksi Covid-19 adalah mengurangi aktivitas diluar rumah dengan melakukan physical distancing. Physical distancing atau pembatasan jarak fisik merupakan upaya untuk mengendalikan dan memutus rantai penyebaran infeksi virus ini. Saat melakukan physical distancing, kita diminta untuk tidak bepergian ke tempat yang ramai, seperti mall, restoran, pasar, dan lain sebagainya. Selain itu, sebisa mungkin kita juga diminta untuk menghindari penggunaan transportasi umum.
Saat melakukan physical distancing kita dapat melakukan aktivitas yang diperlukan #dirumahaja sembari menjaga kesehatan dan kebersihan. Bekerja dari rumah, belajar dari rumah, dan beribadah dari rumah. Upaya #dirumahaja secara tidak lansung dapat melindungi diri sendiri, keluarga, dan orang banyak dari persebaran Covid-19. Tindakan ini merupakan bentuk upaya sederhana yang paling mudah dilakukan, terkhusus bagi kaum rebahan untuk berkontribusi bagi negara dalam memutus rantai penyebaran Covid-19 dan membuat negara lekas membaik.
Jika dulu para pahlawan bangsa berjuang melawan penjajah dengan membawa senjata, sekarang saatnya kaum rebahan menjadi pahlawan bangsa berjuang melawan Covid-19 dengan #dirumahaja serta tetap menjaga kesehatan dan kebersihan.
Jika semua orang melakukan upaya ini, maka dampaknya sangat besar karena dapat mengurangi penularan dan memutus rantai penyebaran Covid-19. Mari bersatu berkontribusi untuk negara dalam melawan Covid-19 dengan #dirumahaja. Kita bisa karena kita satu!

Sumber :
Rohana HA, Byrareddy SN. 2020. The epidemiology and pathogenesis of coronavirus disease (Covid-19) outbreak. J.  Autoimun.
Huang C, Wang Y, Li X, Ren L, Zhao J, Hu Y, et al. 2020. Clinical features of patient infected with 2019 novel coronavirus in Wuhan, China. Lancet. 2020.
Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19. 2020. Data Sebaran Covid-29 di Indonesia. Diakses pada 8 April 2020 https://www.covid19.go.id/
World Health Organization. 2020. Naming the Coronavirus Disease (Covid-19). Diakses pada tgl 9 April 2020 https://www.who.int/news-room/q-a-detail/q-a-coronaviruses

Penulis : IIN NURMUTMAINAH | 21601101042

2 komentar:

  1. artikel yang menarik. saya Avicenna shafhan arfi (21601101008) ingin bertanya, bagaimana pendapat iin terkait masyarakat yang tidak memungkinkan untuk stay #dirumahaja seperti penjual di pasar, penjual makanan ringan dipinggir jalan, atau bahkan supir angkutan umum yang pendapatannya didapat perhari untuk menghidupi keluarganya? bukannya di satu sisi hal tersebut dapat meningkatkan resiko penularan covid-19 tapi di sisi lain mereka tidak punya pilihan lain untuk bertahan hidup?
    terimakasih.

    BalasHapus
  2. Terimakasih avicenna untuk pertanyaannya, jadi melihat banyaknya para pekerja informal yang tidak punya kesempatan utk bekerja dari rumah dan sangat rentan terhadap paparan Covid-19, disini seharusnya pemerintah dapat menyiapkan dan memberikan kompensasi kepada para pekerja tersebut, selain itu disini rasa kemanusiaan kita juga diuji, seyogyanya kita dapat membantu meringankan beban mereka dengan memberikan sembako/masker gratis. alhamdulillah,saya melihat hal seperti sudah banyak dilakukan. kemudian, sebenarnya secara tidak langsung, kita yang diberikan kesempatan untuk belajar atau bekerja dari rumah dapat membantu mereka untuk terhindar dari paparan covid-19 dengan tetap #dirumahaja, sehingga mereka tidak banyak berinteraksi dengan khalayak ramai, yang pada akhirnya resiko paparan covid-19 menjadi kecil.

    BalasHapus