Kenali Gejala COVID-19 dan Cara Pencegahannya Sedini Mungkin
Pada beberapa dekade terakhir ini, terdapat 3 pandemi yang telah mempengaruhi sebagian besar orang di dunia akibat keluarga coronavirus ( SARS tahun 2003, MERS tahun 2012, COVID tahun 2019). World Health Organization telah menetapkan virus COVID-19 sebagai pandemi pada 11 maret 2020. Menurut bukti epidemiologi di Cina, wabah COVID-19 ini berasal dari makanan laut dan pusat pembelanjaan hewan hidup di Wuhan, Provinsi Hubei pada 12 Desember 2019. Penularan COVID-19 dari manusia ke manusia dengan begitu cepat di Cina, hal ini bahkan lebih cepat dari pandemic yang pernah terjadi sebelumnya. Hingga 28 Maret 2020, tercatat lebih dari 620.000 kasus COVID-19 telah dilaporkan di lebih dari 190 negara dan teritori, mengakibatkan lebih dari 28.800 kematian dan 137.000 kesembuhan.
Data yang disediakan
oleh WHO Health Emergency Dashboard (14 Maret, 06.00 pagi CET) melaporkan 142.320
kasus yang dikonfirmasi di seluruh dunia sejak awal epidemi. 5.388 (3,78%)
kasus telah berakibat fatal. Pandemi COVID-19 saat
ini telah mewabah hampir diseluruh bagian di Indonesia. Data hingga saat 15
April 2020 tercatat sebanyak 5136 orang dinyatakan positif COVID-19 dan
sebanyak 469 orang telah meninggal dunia akibat virus tersebut. Cepatnya
penyebaran virus ini bisa dikarenakan kurangnya edukasi kepada masyarakat atas
pemahaman tentang bahayanya virus COVID-19.
Masa
transmisinya ialah dari manusia ke manusia baik droplet maupun kontak langsung.
Menurut WHO, COVID-19 adalah virus unik
yang menyebabkan infeksi pernapasan yang menyebar melalui droplet mulut dan
hidung. Masa inkubasi ( waktu mulai dari infeksi hingga timbulnya gejala) untuk
patogen baru bervariasi dari 2 hari hingga 14 hari pada penularan manusia ke
manusia. Menurut WHO periode inkubasi rata-rata dilaporkan 5-6 hari.
Diagnosis
COVID-19 berdasarkan manifestasi klinis adalah gejala awal penyakit biasanya
tidak spesifik.Sejumlah
besar pasien datang ke klinik dan pusat kesehatan dengan gejala pilek biasa
ringan seperti batuk kering, sakit tenggorokan, demam ringan atau sakit
badan. Pasien biasanya pergi ke UGD jika gejala manifestasi klinis
memburuk setelah beberapa hari.
Langkah khusus lainnya
untuk mengendalikan pandemi di tingkat masyarakat meliputi: membatalkan
perkumpulan, layanan keagamaan, pariwisata, acara budaya dan olahraga, konser
dan acara lainnya. Di negara-negara dengan prevalensi penyakit yang
tinggi, seperti Cina, Iran, Italia, Korea Selatan, dan Jepang, menutup atau
menunda dimulainya sekolah dan liburan panjang.WHO dan organisasi lain telah
mengeluarkan rekomendasi umum pencegahan serta edukasi pasien dan keluarga
harus menerima instruksi untuk:
1.Hindari kontak dekat
dengan subjek yang menderita infeksi pernapasan akut.
2.Cuci tangan mereka
sesering mungkin, terutama setelah kontak dengan orang sakit atau lingkungan
mereka.
3.Hindari kontak tanpa
perlindungan dengan peternakan atau hewan liar.
4.Orang dengan gejala
infeksi saluran napas akut harus menjaga jarak, menutupi batuk atau bersin
dengan tisu atau pakaian sekali pakai dan mencuci tangan.
5.Pasien immunocompromised harus menghindari
paparan publik dan pertemuan publik. Gunakan selalu masker, sarung
tangan, dan kebersihan pribadi dengan sabun antiseptik harus dilakukan oleh
mereka yang berhubungan dekat dengan individu tersebut.
6.Langkah-langkah
kebersihan pribadi yang ketat diperlukan untuk pencegahan dan pengendalian
infeksi ini.
Referensi
:
Cascella
M, Rajnik M, Cuomo A, et al. Features, Evaluation and Treatment Coronavirus
(COVID-19) [Updated 2020 Mar 20]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island
(FL): StatPearls Publishing; 2020 Jan-. Available
from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK554776/
Kolifarhood, G.,
Aghaali, M., Mozafar Saadati, H., Taherpour, N., Rahimi, S., Izadi, N., &
Hashemi Nazari, S. S. (2020). Epidemiological and Clinical Aspects of COVID-19;
a Narrative Review. Archives of academic emergency medicine, 8(1),
e41.
WHO, 2020 https://www.who.int/emergencies/diseases/novel-coronavirus-2019
diakses pada 15 April 2020
Assalamualaikum wr wb, nama saya Almas Naqiyata Ain / 21601101022
BalasHapusizin bertanya untuk pencegahan sedini mungkin dari virus covid, sebaiknya apa yang harus kita lakukan jika memang dalam keadaan darurat harus mengunjungi tempat tempat ramai/umum, karena kita tidak tahu siapa saja yang sedang dan pergi ke tempat umum itu,
terima kasih 🙏🏼
wassalamualaikum wr wb
Bagus!,Artikelnya mudah dipahami dan informatif sekali.
BalasHapussebelumnya, saya Ariel Brilliant Islami NIM 21601101040 izin bertanya pada penulis.
Pada artikel yang penulis buat, disebutkan bahwa salah satu cara untuk mencegah pandemi menyebar di lingkungan masyarakat ialah dengan cara pembatasan aktivitas berkumpul seperti sekolah,acara keagamaan, dan bisa jadi juga aktivitas pekerjaan. Menurut penulis, apasih dampak negatif dari pembatasan sosial berskala besar ini pada negara?
terima kasih
Assalamualaikum wr wb
BalasHapussaya Abdi Firdaus Masdianto nim 21601101075. izin untuk bertanya
menurut penulis kenapa pemerintah Indonesia pada saat ini tidak berani memberikan denda yang besar terhadap masyarakat yang tidak melakukan anjuran dari pemerintah?
Assalamualaikum wr wb
BalasHapusSaya dewi damayanti nim 21601101020
Sebelum saya bertanya saya ingin mengomentari bahwa penulis artikel ini bagus karena menulis dengan bahasa yang mudah di mengerti serta penulisan yang runtut
Saya ingin bertanya pada nomor 1 "Hindari kontak dekat dengan subjek yang menderita infeksi pernapasan akut" , bagaimana kita mengetahui kalau orang tersebut menderita infeksi pernafasan akut?
Terimakasih wassalamualaikum wr wb
Semangat adina
Terimakasih saudari Adina, artikelnya sangat menarik untuk dibahas. Saya Sofia Nissa Auliya / 21601101107 izin bertanya.
BalasHapusPada artikel dituliskan salah satu rekomendasi pencegahan yakni dengan penggunaan sarung tangan. Dimana akhir-akhir ini, marak kita temui masyarakat melakukan pencegahan dengan menggunakan sarung tangan karet saat beraktivitas seperti berbelanja. Namun, penggunaan sarung tangan dalam hal ini dianggap kurang efektif oleh beberapa orang dan tetap dapat menginfeksi jika si pemakai tetap menyentuh area wajah dengan sarung tangan tsb.
Lalu, apakah pemakaian sarung tangan dianggap efektif sebagai pencegahan covid-19? Dan sarung tangan seperti apa yang efektif dan dapat digunakan untuk pencegahan?
Terimakasih...
Terimakasih untuk makalahnya sudah bagus, ijin bertanya (muhammad iqbal sugiharto/21601101066)
BalasHapusNah yang ingin saya tanyakan pertama bagaimana kita bisa mengenali gejala awal pada penderita penderita carier, maksudnya pada penderita yang normal2 saja seperti suhu normal, tidak batuk, tidal sakit tenggorokan, dan lain2) terutama gelaja2 seperti ini banyak sekali di masyarakat umumnya pada anak muda2 atau remaja yang notabenya memiliki sistem imun lebih baik dari orang yg lbh tua dan anak2,
Twrimakasih
Assalamu'alaikum kak adina.. Saya Nabila Ainur Rochim 21601101053 ingin bertanya.. di nomor 6 rekomendasi untuk pencegahan covid, itu kan ada kalimat "Langkah-langkah kebersihan pribadi yang ketat diperlukan untuk pencegahan dan pengendalian infeksi ini", contohnya langkah2 kebersihan pribadi yang ketat itu seperti apa? Terima kasih kak.. Wassalamu'alaikum warohmatullohi wabarokatuh..
BalasHapusIjin bertanya
BalasHapusperkenalkan nama saya Muchammad Sulthon Yassar Tawasulloh NIM 21601101084
mungkin pertanyaan saya sedikit off topic jadi saya mohon maaf sebelumnya.
nah ini kan berbicara mengenai pencegahan ya, mennurut anda bagaimana kita mencegah kejadian seperti ini lagi? atau setidaknya apa langkah-langkah yang harus diambil ketika di masa depan terjadi outbreak lagi? apakah dengan pembentukan lembaga baru di negara masing untuk mengatasi hal seperti ini? atau mungkin pembuatan lembaga dunia seperti WHO & NATO khusus untuk Pandemi
Terimakasih
waalaikumsalam wr wb. terimakasih saudari almas atas tanggapannya. izinkan saya saya menjawab pertanyaan. pencegahan penularan virus COVID-19 saat kita terpaksa harus keluar rumah caranya dengan selalu menggunakan masker, seperti himbauan pemerintah sekarang dimana ketika sakit maupun tidak sakit menggunakan masker apa bila keluar rumah. selalu mambawa tissue dan handsanitizer, ini digunakan untuk pengganti air apabila kondisinya tidak memungkinkan atau mendapatkan air mengalir. tetap hindarkan tangan dari area wajah kita. jika ada air mengalir, untuk segera mungkin mencuci tangan minimal 30 detik dan sabun, karena virus akan mati. perhatiakn etika batuk, dan yang terakhir tetap physical distancing, yang artinya berjaga jarak dengan individu lain. dan hindari kerumunan orang. sekian dari saya, semoga bisa dipahami dan diterapkan, terimakasih
BalasHapusterimkasih saudara Aril atas tanggapan baiknya , izinkan saya untuk menjawab pertanyaan, apa dampak negatif dari pembatasan sosial berskla besar pada negara... dampak negatif mungkin cukup banyak, seperti harus meliburkan sekolah atau memberikan materi secara online tentu tidak semua akan berjalan selancar seperti waktu hari sekolah biasa dan yang paling berpengaruh besar dari dampak sosial distancing ini ialah pembatasan aktivitas pekerjaan, dimana perekonomian menurun dratis, banyak pedagang2 kecil yang mengandalkan hidupnya dengan berjualan sehari-hari. mengingat himbauan WFH ( Work From Home ) mungkin hanya bisa dilakukan pada beberapa pekerjaan saja. sampai saat ini pemerintah belum memberikan solusi terkait dampak negatif social distancing ini. perlu diingat kembali negara harus terpaksa melakukan cara ini untuk pemutusan penyebaran rantai COVID-19. terimakasih saudara Aril. semoga membantu :)
BalasHapusterimakasih saudara Abdi atas tanggapannya, izinkan saya menjawab pertanyaan, mengapa perintah tidak memberikan sanksi tegas berupa denda yang besar kepada orang orang yang tidak taat pada peraturan pemerintah? mengingat masih rendahnya sosial ekonomi indonesia dan itupun (kemiskinan) yang masih menjadi momok permasalahan di Indonesia, meskipun mungkin untuk orang golongan menengah ke atas bisa aja mengeluarkan uang banyak untuk denda, tapi pemerintah memang belum ada tindakan tegas pada permsalahan pandemi saat ini. pemerintah hanya memberikan sanksi2 atau peringatan kepada orang-orang yang masih saja berkumpul seperti dicafe bahkan di acara pesta pernikahan sekali pun. kurangnya edukasi terhadap masyarakat luas juga merupakan salah satu penyebab masih banyak orang yang ' nakal ' atau meyepelekan pandemi ini. disisi lain, kemiskinan yang masih banyak ini memaksa orang harus tetap kerja untuk bisa makan, karena pemerintah juga masih belum bisa menyediakan solusi baik untuk menangani masalah ini.
BalasHapusterimakasih saudari Damay atas tanggapan baiknya, izinkan saya untuk menjawab pertanyaan.untuk point 1 yang berbunyi hindari kontak dengan subjek yang menderita infeksi pernafasan akut, bagaimana kita bisa mengetahui bahwa dia sedang terkena infeksi ? pernytaan ini lebih mengarah pada keluarga atau teman dekat pasien yang telah mengetahui kondisi pasien, sehingga menganjurkan untuk menghindari kontak langsung dengan pasien. lalu bagaimana dengan kita yang belum tahu ? seperti yang sudah dijelaskan bahwa transmisi penularan COVID-19 ini melalui droplet atau kontak sentuhan langsung, jadi kita diwajibkan untuk berjaga jarak dan menghindari kontak langsung dengan individu lain. karena individu yang (+) COVID -19 ini bisa saja tanpa gejala. jadi intinya selalu menjaga jarak atau physical distancing dan menjaga kebersihan. terimakasih saudari damay, smeoga membantu :)
BalasHapusterimakasih saudari sofia atas tanggapan baiknya, izinkan saya untuk menjawab pertnyaan dari sofia, apakah pemakaian sarung tangan dianggap efektif sebagai pencegahan covid-19? Dan sarung tangan seperti apa yang efektif dan dapat digunakan untuk pencegahan? jawabnya ialah tidak efektif dalam pencegahan covid-19 ini, malah bisa jadi menjadi agen penularan yang cepat apabila memakainya terus menerus. penggunaan sarung tangan karet ini hanya digunakan sekali dan pada satu ruangan saja, bisanya bila dimedis sarung tangan ini memang sangat dibutuhan untuk melindungi tangan kita kontak langsung saat pemeriksaan. namun, apabila kurangnya mendapat edukasi dalam hal penggunaan sarung tangan ini, malah bisa menjadi penyebab penularan. untuk pencegehan cukup selalu mencuci tangan dengan air mengalir minimal 30 detik dan gunakan sabun serta lakukan cuci tangan 7 langkah dengan benar. dengan rajin mencuci tangan kita akan terhindar oleh virus. terimkaasih semoga membantu :)
BalasHapusBaik bisa saya pahami, sudah sangat menjawab. Terimakasih saudari Adina atas jawabannya :)
Hapusbaik terimakasih saudara iqbal sudah memberi tanggapan, izinkan saya menjawab pertnyaan iqbal. untuk saat ini memang sangat sulit dengan orang yang tidak memiliki gejala namun bisa jadi memiliki virus COVID-19. perlu diingat kembali, bahwa pentingnya pemerintah untuk melakukan screening pada seluruh warga indonesia. namun apa yang terjadi dari beberapa juta orang di dunia, hanya sedikit persen yang dilakukan rapid test atau RT-PCR. hal inilah yang menyebabkan penularan yang begitu cepat, karena individu pun tidak mengeluarkan gejala-gejala covid-19 ini. perlunya kesadaran diri seperti melapor kepada petugas bilamana memang memiliki riwayat dari luar negeri, atau kontak langsung dengan individu yang (+) COVID-19 ini. dengan begitu akan dilaksankan karantina mandiri yang bertujuan untuk memutus rantai penyebaran yang lebih luas lagi. terimakasih saudara iqbal, smemoga membantu :)
BalasHapusterimakasih saudari Nabila atas tenggapannya, izinkan saya menjawab pertanyaan nabila. apa saja langkah2 kebersihan pribadi yang ketat. seperti himbauan dari kementrian dalam negeri republik Indonesia , mengeluarkan suatu "protokol kedatangan sampai di rumah dari berpergian".beberapa contohnya ialah sebelum masuk rumah semprot disinfectan barang2 yang telah dibawa dari luar, buah semua benda yang tidak dibutuhkan pada tempat sampah. jangan menyentuh barang apapun, masuk rumah langsung cuci tangan dan kaki menggunakan sabur dan air mengalir, minimal 30 detik dan langsung mencuci semua pakaian yang telah dipakai keluar. langsung mandi yang bersih , lalu bisa beristirahat. semoga membantu :)
BalasHapusterimkasih saudara sulton atas tanggapannya, izinkan saya menjawab pertanyaanya. mengenai pencegahan dikemudian hari, apa yang bisa dilakukan ?mungkin pemerintah wajib memiliki suatu badan/lembaga baru yang cepat, siap, sigap, serta tanggap dalam mengolah suatu pandemi yang akan terjadi. menyiapkan tokoh ahli ekonomi terbaik untuk merancang pemikiran yang kemungkinan buruk terjadi. dengan cepat menutup segala akses yang berkaitan dengan penularan virus COVID-19 ini serta memberikan sanksi tegas kepada masyarakat yang tidak mentaati aturan yang telah dibuat. mungkin bisa diciptakan UU baru tentang pandemi. terimakasih, semoga membantu :)
BalasHapus