Sabtu, 18 April 2020



Bisa diambil pelajaran, bagaimana Taiwan merespon Covid-19?


Taiwan adalah salah satu negara dengan respon pandemik Covid-19 terbaik. Sejauh ini per 18 April 2020 terdapat 395 kasus dengan 6 kematian dan 166 kesembuhan, yang berarti tingkat kematiannya hanya 1,5% jauh di bawah rata-rata tingkat kematian dunia. Bagaimana cara Taiwan merespon Covid19?
Setahun setelah SARS, pada 2004 Taiwan membentuk NHCC (National Health Comman Center) yang fokus dalam manajemen penanganan wabah besar disamping itu NHCC juga bekerja sama dengan Central Epidemic Command Center (CECC), dan berbagai sistem komando lain.
Pada tanggal 31 Desember 2019, ketika China melaporkan kasus pneumonia yang tidak diketahui penyebabnya, Taiwan mulai melakukan skrining pada orang-orang di pesawat yang datang dari Wuhan sebelum mereka turun dari pesawat. Selanjutnya pada 20 Januari 2020 ketika China melaporkan Sporadic case, Taiwan Centers for Disease Control (CDC) mulai mengaktifkan CECC. CECC kemudian bekerjasama dengan kementrian transportasi, ekonomi, ketenaga kerjaan, pendidikan, dan administrasi perlindungan lingkungan dalam upaya untuk menangani krisis kesehatan yang muncul.
Taiwan pada 20 Januari – 24 Februari telah melakukan setidaknya 124 tindakan yaitu kontrol perbatasan dari udara dan laut, identifikasi kasus (menggunakan data dan teknologi baru), karantina kasus suspect, penemuan kasus proaktif, alokasi sumber daya (menilai dan mengelola kapasitas), jaminan dan edukasi publik dengan melawan informasi yang salah, negosiasi dengan negara dan wilayah lain, merumuskan kebijakan sekolah dan perawatan anak-anak, serta bantuan untuk bisnis.
Salah satu contoh aksi nyata Taiwan yaitu dengan melakukan tracking dengan bantuan pendataan dari National Health Insurance Administration (NHIA) dan the National Immigration Agency kepada orang-orang dengan riwayat perjalanan 14 hari terakhir yang dicapai dalam 1 hari. Sistem registrasi rumah tangga bagi warga negara Taiwan dan entry card (kartu masuk) bagi orang asing memudahkan tracking oleh pemerintah kepada yang berisiko tinggi secara individual karena riwayat perjalanan ke wilayah yang terinfeksi.
Menurut wawancara yang dilakukan oleh detikcom kepada seorang WNI yang tinggal di Taiwan, Taiwan memberlakukan beberapa peraturan tegas selang 3 hari setelah kasus Covid-19 pertama kali muncul, berikut ini adalah daftar penanganan yang  saya rangkum dari hasil wawancara :
1.Produksi masker diambil alih oleh pemerintah, pemerintah melarang produsen mengekspor ke negara lain
2.Masker dibeli di apotek resmi dengan kartu serupa bpjs, diizinkan membeli hanya 2 minggu sekali dan mendapatkan 9 potong masker saja
3.Liburan musim dingin diperpanjang agar aktifitas di publik berkurang
4.Melarang kunjungan dari warga negara lain, semua negara. Kecuali warga Taiwan sendiri dan yang memiliki kartu kependudukan Taiwan
5.Warga dihimbau untuk lapor bila sakit
6.Pelayanan rumah sakit sangat baik. Ada yang lapor, langsung dijemput oleh ambulan, dan mendapat perawatan intensif
7.Denda yang banyak bagi siapa saja yang melanggar peraturan
8.Yang terpenting adalah transparansi strategi penanganan covid-19 oleh pemerintah kepada masyarakat dan kerjasama dari masayarakat.
Kesimpulan : Taiwan sudah berpengalaman dan belajar dari SARS pada tahun 2003 dan melakukan antisipasi untuk keadaan darurat yang akan datang di kemudian hari. Pemerintah Taiwan yang sudah berpengalaman dan terlatih, cepat dalam mengenali krisis dan segera megaktifkan manjemen darurat wabah yang terjadi. Transparansi informasi mengenai pandemik oleh pemerintah Taiwan mengenai Covid-19 yang berkala dan akurat kepada masyarakat, serta pesan pesan kesehatan yang disampaikan kepada masyarakat membuat masyarakat Taiwan dapat diajak untuk bekerja sama. Taiwan sebagai contoh bagaimana bertindak cepat dan bagaimana menlindungi warganya pada saat krisis.

Referensi :
Wang, C. J., Ng, C. Y. and Brook, R. H. (2020) ‘Response to COVID-19 in Taiwan: Big Data Analytics, New Technology, and Proactive Testing’, JAMA - Journal of the American Medical Association, 323(14), pp. 1341–1342. doi: 10.1001/jama.2020.3151.
Liputan6.com. 2020. Sempat Diabaikan WHO, Taiwan Dipuji Dunia karena Unggul Lawan Corona COVID-19. Tersedia di : https://www.liputan6.com/global/read/4230436/sempat-diabaikan-who-taiwan-dipuji-dunia-karena-unggul-lawan-corona-covid-19
DetikTravel. 2020. Cerita WNI yang Tinggal di Negara dengan Penanganan Corona Terbaik. Tersedia di https://travel.detik.com/travel-news/d-4978735/cerita-wni-yang-tinggal-di-negara-dengan-penanganan-corona-terbaik/1

Penulis : Deanita Yuliana Mahdi | 21601101073


9 komentar:

  1. Assalamualaikum, wah menarik sekali artikenya, saya izin bertanya menurut penulis apakah program yang telah ditaiwan tersebut dapat diterapkan diindonesia mohon penjelasannya ya
    Terimakasih
    (Laili Liutammima/21601101094)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    2. Waalaikumsalam wr wb terimasih Laili pertanyaannya, menurut saya.. dari bagaimana respon yang disebutkan di artikel diatas serta dari yang saya baca dari beberapa sumber saya ambil kesimpulan bahwa Taiwan sudah terlatih, berpengalaman, cepat, dan koordinasi di antara pemerintah dan lembaga di Taiwan sendiri kuat dan mereka bergerak cepat. Sedangkan dari yang saya baca Indonesia dinilai lambat, berbeda dengan Taiwan. Jadi menurut saya bisa diterapkan di Indonesia mungkin dalam hal kecepatannya bisa lebih ditingkatkan seperti yang dilakukan oleh Taiwan. Selain itu dari yang saya dengar juga ada masyarakat ilmiah (petugas kesehatan, ada yang dari IDI) yang mengeluhkan bahwa pemerintah pusat kurang membagi data dan kurang melibatkan para ahli. Padahal hal ini diterapkan berbagai negara dunia dalam penanggulangan pandemi corona. Jadi melihat hal ini, mungkin untuk koordinasinya juga perlu untuk lebih ditingkatkan lagi agar seperti yang dilakukan Taiwan bahwa koordinasi mereka itu kuat.
      Mungkin seperti itu menurut saya, mohon maaf bila ada kekurangan atas jawabannya. Wassalamualaikum wr wb.

      Hapus
  2. Artikel yang di sajikan sangat menarik,bagus, dan indormatif. Saya ingin bertanya apakah bisa dijelaskan tentang apa saja aksi nyata yang pemerintah Taiwan lakukan untuk mengontrol perbatasan dari udara dan laut, alokasi sumber daya, edukasi publik, dan lain lain dalam mengahdapi covid-19 ini? Terimakasih.

    Audyla Sri Putri/21601101064

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih sudah bertanya Audyla,
      Dari yang saya baca aksi nyata yang pemerintah Taiwan lakukan yaitu melakukan deteksi dan tracking kepada orang-orang yang datang maupun pergi dari bandara Taiwan melalui bantuan data orang-orang dengan riwayat perjalanan 14 hari terakhir dari NHIA dan agensi imigrasi nasional Taiwan, selain itu juga melalui data registrasi penduduk Taiwan maupun orang asing yang ada di Taiwan. Pada orang-orang yang teridentifikasi resiko tinggi terinfeksi covid yang di karantina di rumah, mereka dipantau melalui hp mereka secara individu. Kemudian bagi orang yang asing yang datang akan diberi suatu kode QR yang apabila discan akan muncul sebuah formulir kesehatan yang nantinya hasilnya akan diberitahukan melalui SMS.
      Sedangkan pada alokasi sumber dayanya.. CECC yang mengatur, yang mereka lakukan adalah menentukan harga masker, penggunanan anggaran pemerintah Taiwan, dan memberlakukan personel militer untuk meningkatkan produksi masker. Sedangkan pada bidang komunikasi dan politik, pemerintah Taiwan melakukan edukasi publik dan juga memerangi misinformasi diantaranya dilakukan dengan cara menyediakan informasi/pengumuman di internet secara rutin kepada masyarakat tentang kapan dan dimana harus menggunakan masker, pentingnya mencuci tangan, dan bahaya dari menimbun masker yang dapat merugikan tenaga kesehatan sebagai garda terdepan akibat dari kekurangan masker bedah. CECC juga membuat rencana untuk membantu sekolah sekolah, bisnis, dan juga pekerja cuti.

      Hapus
  3. Artikelnya menarik, saya izin bertanya apa saja peran warga Taiwan dalam menghadapi covid dan bagaimana cara pemerintah taiwan meng-edukasi warga Taiwan? Terimakasih
    (Nina Oktavia-21601101012)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih banyak atas pertanyaannya Kak Nina, jadi dari yang saya baca untuk warga Taiwan sendiri mereka mereka melakukan dan menuruti rekomendasi dan briefing yanh dilakukan oleh pemerintah Taiwan melalui internet. Memakai masker, mencuci tangan, dan mengindahkan untuk tidak melakukan penimbunan masker. Selain itu untuk berbagai sektor privat maupun publik seperti restoran, toko, mall, maupun perkantoran menyediakan hand sanitizer dan juga alat untuk screening suhu tubuh. Mungkin itu yang bisa saya jawab, saya harap bermanfaat, mohon maaf apabila banyak kekurangannya. Terimakasih banyakk

      Hapus
  4. Assalamu'alaikum. Artikel nya menarik. Saya inging bertanya, menurut penulis bagaimana atau apa yang harus dilakukan pemerintah Indonesia/pelayanan kesehatan di Indonesia untuk menerapkan sistem2 yang sudah diberlakukan di taiwan maupun negara lain seperti korea, dan apakah diperkirakan akan memiliki output yang sama? Mohon dijelaskan. Terima kasih :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waalaikumsalam wr wb. Terimakasih banyak atas pertanyaannya kak Zaza. menurut saya pemerintah Indonesia bisa melakukan study banding ke Taiwan, mungkin dikarenakan covid tidak memungkinkan untuk pergi ke Taiwan maka bisa melalui duta besar Indonesia yang ada di Taiwan. Sedangkan untuk outcome yang didapatkan bila diterapkan mungkin tidak bisa sama atau tidak maksimal seperti outcome yang didapatkan oleh Tawian, hal tersebut dikarenakan oleh sosial dan budaya Indonesia yang berbeda dari Taiwan, misalnya tingkat kepatuhan dan kedisiplinan dari warga Indonesia itu rendah daripada warga Taiwan. Mungkin seperti itu menurut saya, semoga bisa bermanfaat. Maaf bila ada banyak kekurangan.. Terimakasih banyakk

      Hapus