Bagaimana dengan mereka yang tidak mendapatkan
kesempatan WFH (Work From Home) dan terpaksa bekerja di luar rumah ?
Coronavirus
Disease 2019 (COVID-19) dapat menular dari
manusia ke manusia lainnya melalui percikan batuk/bersin (droplet), tidak melalui udara. Kejadian COVID-19 ini sudah menjadi pandemi
itu sebabnya, pemerintah menghimbau masyarakat untuk melakukan WFH (Work From Home). Di tengah kondisi
sekarang ini, sebagian orang mungkin senang bisa melakukan aktivitas atau bekerja
di rumah melakukan WFH. Namun kebijakan pemerintah yang mengharuskan masyarakat
untuk bekerja di rumah membuat sebagian kalangan mengeluh, karena ada profesi
yang tidak bisa melakukan WFH.
Beberapa profesi yang sering kita
jumpai seperti tukang ojek, dokter, polisi, petugas SPBU (Stasiun Pengisian
Bahan Bakar Umum) dan
pekerja fasilitas publik lainnya, serta perusahaan yang mengharuskan
karyawannya tetap bekerja di kantor mereka tidak bisa melakukan pekerjaan di
rumah dan mereka akan mendapatkan uang dengan melayani orang di luar rumah. Dalam
situasi tersebut tentunya perlu melakukan berbagai persiapan agar para pekerja
tetap sehat dan terhindar dari COVID-19 serta mengantisipasi risiko tertular
COVID-19 agar para pekerja tersebut tetap dapat melakukan pekerjaan dan mencari
nafkah untuk keluarga nya.
Ada beberapa hal yang dapat dipersiapkan
sebelum melakukan pekerjaan di luar rumah pada saat pandemi COVID-19. Menurut
pedoman Kementrian Kesehatan (Kemenkes) tahun 2020 dapat melakukan upaya
meningkatkan dan menjaga sistem imunitas agar tetap baik dapat dilakukan, seperti
mengkonsumsi gizi seimbang, melakukan aktifitas fisik/senam ringan,istirahat
yang cukup , mengkonsumsi suplemen vitamin,dan tidak merokok. Selain memiliki
tubuh yang sehat dan bugar, pastikan pekerja yang melakukan pekerjaan di luar
rumah pada masa pandemi juga memiliki perlengkapan, seperti menggunakan masker
penutup hidung dan mulut serta membawa persediaan masker karena saat perjalanan
tentu kita butuh beberapa masker bersih. Membawa hand sanitizer karena tidak selalu para pekerja mendapatkan air
mengalir dan sabun saat dalam perjalanan. Walau sudah menggunakan masker dan hand sanitizer, tetap menjaga tangan
agar tidak menyentuh area hidung, mulut, dan mata. Mengurangi kontak fisik seperti
tidak bersalaman dan menjaga jarak minimal 1 meter.
Beberapa perusahaan yang
mengharuskan karyawan untuk tetap melakukan pekerjaan di kantor harus mengikuti
protokol pencegahan di tempat kerja, sebagai berikut :
1. Staf
disarankan untuk memantau kesehatan mereka sendiri dan menghindari bekerja jika
ia memiliki gejala infeksi 2019-nCoV yang mencurigakan (termasuk demam, batuk,
sakit tenggorokan, sesak dada, dispnea, kelelahan, mual dan muntah diare,
konjungtivitis, nyeri otot , dll).
2. Staf
dengan gejala yang mencurigakan harus diminta untuk meninggalkan tempat kerja.
3. Barang
publik harus dibersihkan dan didesinfeksi secara teratur.
4. Pertahankan
sirkulasi udara di ruang kantor.
5. Pastikan
semua fasilitas ventilasi bekerja secara efsien. Filter AC harus dibersihkan
secara teratur, membuka jendela ventilasi agar mendapatkan pergantian siklus
udara.
6. Kamar
kecil harus dilengkapi dengan pembersih tangan yang cukup dan memastikan
pengoperasian fasilitas air yang normal.
7. Jagalah
agar lingkungan tetap bersih dan rapi, dan bersihkan sampah tepat waktu.
Daftar Pustaka :
Direktorat
Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit. 2020. Pedoman kesiapsiagaan menghadapi infeksi Novel Coronavirus
(2019-nCoV). Kemenkes RI; Jakarta.
Kementerian Kesehatan
(KEMENKES) Republik Indonesia.2020. Pedoman
Kesiapsiagaan Menghadapi Coronavirus Disease (COVID-19) Revisi ke-3.
WHO, 2020 https://www.who.int/emergencies/diseases/novel-coronavirus-2019
diakses pada 20 April 2020.
Yurianto, Achmad. 2020.
Revisi Perarutan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi COVID-19
nomor:
HK.02.02/III/753/2020. Jakarta. Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit.
Penulis : AUDYLA SRI PUTRI | 21601101064
artikel yang menarik. saya Avicenna Shafhan Arfi (21601101008) ingin bertanya, bagaimana menurut audyla terkait ada nya PHK akibat pandemi covid-19 ini? apakah seharusnya masyarakat yg terkena PHK tersebut seharusnya mendapat kesempatan yg sama dengan yg tidak terkena untuk work from home?
BalasHapusterimakasih.
Terimakasih saudara Avicenna atas pertanyaan nya. Menurut pendapat saya PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) yang terjadi akibat pandemi covid-19 ini merupakan dampak yang diakibatkan oleh pandemi ini, PHK ini dikarenakan beberapa kebijakan yang di regulasi oleh pemerintah yang mengharuskan masyarakat untuk bekerja dan mengurangi aktivitas nya diluar. Oleh karena itu hal yang sangat wajar jika sektor perekonomian mengalami kemunduran dalam beberapa aspek sehingga memaksa perusahaan melakukan PHK demi kepentingan perusahaan tersebut. Alasan perusahaan melakukan PHK, salah satunya karena kemampuan perusahaan yang terbatas. Sehingga tidak mampu menutupi biaya operasional. Oleh karena itu, masyarakat yang terkena PHK tidak boleh di setarakan dengan orang yang tidak di PHK dan tetap melakukan WFH dikarenakan perusahaan memiliki sistem yang berbeda-beda. Maka dari itu hal yang wajar jikalau sebuah perusahaan melakukan PHK. Akan lebih baik lagi jika perusahaan mempertimbangkan kembali untuk melakukan PHK kepada para pegawainya seperti, tidak mengambil keputusan PHK secara sepihak, pekerja dapat bernegosiasi dengan perusahaan agar pekerja mendapat hak-haknya sesuai yang diatur oleh undang-undang. Oleh karena itu, kita semua berharap agar pandemi ini bisa cepat berakhir dengan mengikuti protokol yang diberikan oleh pemerintah.
HapusArtikelnya bagus, menarik dan informatif kak. Perkenalkan saya Keke Anggun Indira 21601101097 izin ingin bertanya. Pada artikel di atas disebutkan bahwa upaya meningkatkan dan menjaga sistem imunitas bagi pekerja dengan mengkonsumsi gizi yang seimbang. Mohon di jelaskan bagaimana gizi yang harus dipenuhi untuk mencegah dari COVID-19 ? Terimakasih kakk
BalasHapusTerimakasih saudari Keke atas pertanyaan nya. Saya coba menjawab yaaa...
HapusUpaya meningkatkan dan menjaga sistem imunitas bagi pekerja dengan mengkonsumsi gizi yang seimbang. Konsumsi gizi yang seimbang sangat penting untuk sistem kekebalan tubuh yang akan melindungi kita dari penyakit yang disebabkan oleh virus dan mencegah penyakit lainnya. Konsep gizi seimbang harus terpenuhi unsur-unsur gizi lengkap: karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, air dan serat. Dalam jumlah yang cukup tidak berlebihan dan tidak kekurangan dan sesuai kebutuhan tubuh. Dengan mengkonsumsi aneka ragam bahan makanan maka kecukupan vitamin dan mineral pun dapat terpenuhi. Sayur dan buah sebagai makanan sumber vitamin dan mineral atau antioksidan.Konsumsi buah 2- 3 porsi sehari (1 Porsi sekitar 75-100 gram ) serta sayur 3-4 porsi sehari (1 Porsi sekitar 100 gram). Bukan hanya sayur dan buah tetapi Lauk Hewani dan Nabati Juga harus terpenuhi. Lauk Hewani (Telur dan Ikan) dan Lauk banati (Tempe,Tahu, dan kacang kacangan) juga sangat baik oleh tubuh. Jangan lewatkan mengonsumsi 2-4 porsi lauk hewani dan nabati dalam sehari ( 1 Porsi sekitar 50- 75 gram).Dengan gizi yang baik sistem kekebalan akan lebih kuat sehingga akan memberikan perlindungan extra bagi pekerja.
Bagaimana saudari Keke apakah sudah faham atau sudah cukup faham? Terimakasih Keke.
Terimakasih atas jawabannya Audyla :)
HapusIya sama-sama Keke :)
Hapusartikelnya bagus, saya Almas Naqiyata Ain / 21601101022, izin bertanya ya.. apa yang harus dilakukan pekerja yang bekerja di luar rumah ketika sampai di rumah dan sebelum berinteraksi dengan anggota keluarga nya ? karena keluarga saya ada yang masih harus PP bekerja meskipun WFH, karena sistem yang digunakan di kantornya bergantian WFH dengan pekerja yang lain . terima kasih .
BalasHapusTerimakasih saudari Almas atas pertanyaan nya. Saya coba menjawab yaaa..
HapusJadi yang harus dilakukan pekerja yang bekerja di luar rumah ketika sampai di rumah bisa dengan mengikuti protokol dari kemenkes sebagai berikut :
1. Buka sepatu di pintu sebelum memasuki rumah
2. Semprotkan disinfektan pada barang yang dibawa
3. Buang semua benda yang tidak di butuhkan
4. Jangan menyentuh apapun
5. Masuk ke dalam rumah dan langsung cuci tangan dan kaki dengan sabun
6. Buka pakaian dan langsung cuci masukkan ke dalam keranjang cucian
7. jangan langsung beristirahat langsung mandi pakai sabun, kalau tidak bisa mandi, basuh semua area kulit yang tepapar udara luar
Bagaimana saudari Almas apa sudah faham atau ingin menambahkan? Terimakasih.
terima kasih atas jawabannya, insyaAllah sudah paham
HapusSama-sama almas :)
HapusTerimakasih Audyla artikelnya sangat menarik, saya Alisa Qotrunnada Kirom NIM 21601101050 ijin bertanya yaa langkah-langkah apa saja yang perusahaan harus lakukan untuk menciptakan lingkungan kerja bersih untuk menjamin kesehatan pekerjan dari Covid-19 ? Terimakasihh
BalasHapusTerimakasih Nada, saya coba menjawab yaa..
HapusLangkah langkah yang perlu perusahaan lakukan untuk menciptakan lingkungan kerja bersih untuk menjamin kesehatan pekerja dari COVID-19 adalah
1.Para pekerja disediakan masker oleh perusahaan yang wajib digunakan selama jam kerja.
2.Para pekerja disediakan tempat cuci tangan yang mudah diakses (selain kamar mandi) untuk menjamin kebersihan pekerja
3.Para pekerja disediakan sarung tangan serta hand sanitizer
4.Para pekerja ditugaskan dalam kelompok kelompok shift kerja untuk menghindari kepadatan di dalam ruang lingkup kerja
5.Para pekerja dijamin kebersihan oleh perusahaan dengan melakukan penyemprotan desinfektan secara rutin demi menciptakan lingkungan kerja yang bersih.
Bagaimana Nada, apa kah sudah cukup faham dengan penjelasan saya? Terimakasih yaaa.
Artikel yang menarik. Saya Bana Rachma (21601101060) izin bertanya kepada penulis 6. 6. Apa solusi dari pemerintah untuk mengurangi dampak bekerja di luar rumah di saat pandemic covid-19 ini ?
BalasHapusTerimaksih...
Terimakasih atas pertanyaan nya saudari Bana.Saya izin menjawab yaaa..
HapusKetika di berlakukan nya Work From Home perusahaan mapan dapat melaksanakannya dengan baik karena sistem yang baik dan teknologi yang mendukung. Namun para pekerja informal seperti pedagang asongan, ojek daring, buruh harian, dan pekerja lainnya yang menuntut kehadiran fisik di lapangan harus berjuang mencari nafkah di jalanan atau bertemu banyak orang di keramaian. Mereka tidak memiliki banyak pilihan sebagaimana kelas menengah yang menyimpan dana darurat sehingga tetap aman tinggal di rumah atau para pekerja formal yang tetap digaji sekalipun tidak perlu datang ke kantor. Bagi kelompok ini, berhenti bekerja berarti tidak mendapat penghasilan.
Pemerintah seharusnya memberikan solusi agar para pekerja yang memang benar-benar tidak bisa melakukan pekerjaan nya di dalam rumah bisa tetap mendapatkan penghasilan karena mereka bekerja mencari nafkah untuk keluarganya, dan para pekerja yang masih bekerja di luar akan terdampak penghasilannya apabila mereka disuruh di rumah aja seperti yang lain. Inilah yang harus segera diluncurkan oleh pemerintah untuk memastikan kesejahteraan mereka tetap terjaga di tengah tekanan ekonomi yang sangat besar. Dalam situasi darurat seperti ini APBN atau APBD yang sudah disahkan perlu direalokasi ulang dengan prioritas menjaga kondisi ekonomi masyarakat tetap aman. Otoritas moneter juga perlu membuat relaksasi kebijakan seperti penurunan suku bunga pinjaman untuk UMKM atau keringanan kredit.
Sebenarnya untuk solusi saat ini tidak hanya di titik beratkan kepada pemerintah, Kegotongroyongan antarwarga masyarakat patut kembali ditingkatkan dengan melibatkan RT atau RW sebagai struktur paling dekat dengan masyarakat untuk mengaturnya. Mereka yang memiliki kemampuan ekonomi berlebih diharapkan dapat memberikan dukungan kepada tetangganya yang mengalami kekurangan. Dalam situasi saat ini, gerakan membantu sesama pun sangat layak digalakkan.
Bagaimana saudari Bana, Apakah sudah cukup faham mengenai penjelasan saya? Terimakasih.
Alhamdulillah pertanyaannya sudah terjawabkan 🙏🏻🙏🏻
HapusTerimaksih banyak...
Semoga artikelnya bisa bermanfaat
Alhamdulillah, sama-sama Bana :)
HapusTerimakasih audyla artikelnya bagus dan bermanfaat. Izin bertanya dylll menurut anda Apakah dampak yang signifikan untuk pekerja yang harus tetap bekerja diluar rumah dikala pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk bekerja dari rumah? Terimakasih
BalasHapusIlma zulfa 21601101019
Terimakasih saudari Ilma atas pertanyaan nya. Saya coba menjawab yaa..
HapusDampak yang dapat terjadi kepada para pekerja yaitu, mereka menjadi rentan terkena Covid-19, karena seharusnya mereka dapat melakukan WFH (Work From Home) akan tetapi beberapa pekerjaan dan perusahaan yang tidak memungkin kan mereka para pekerja untuk bekerja dirumah terpaksa tetap melakukan pekerjaan nya di luar rumah. Sehingga mereka bisa saja menjadi asimptomatik carrier atau silent carrier, dimana silent carrier ini merupakan seseorang yang memiliki kemampuan membawa dan menyebarkan virus ke orang lain, akan tetapi mereka yang mengalami silnet carrier ini tidak memiliki gejala2 yang dapat terlihat. Jadi,bagaimana Ilma apakah sudah cukup faham? Terimakasih