Jumat, 24 April 2020


Menuju Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga

Kesehatan masyakarat merupakan aspek penting dalam pembangunan negara. Aspek ini penting untuk keberlanjutan pembangunan suatu bangsa. Dengan melihat berbagai permasalahan yang ada kemudian Kementerian Kesehatan menerapkan sebuah kebijakan yaitu Program Indonesia Sehat (PIS) yang merupakan salah satu program dari agenda Nawa Cita, yaitu meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.

Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga merupakan upaya pemerintah dalam membangun kemandirian masyarakat dalam hidup sehat. Sekaligus sebagai upaya promotif dan preventif yang pada akhirnya dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Harapannya masyarakat yang produktif dan sadar akan kesehatan serta dapat berperan aktif dalam pembangunan nasional akan tercipta.

Salah satu cara mencapai masyarakat Indonesia yang sehat, seperti yang terdapat dalam program tersebut, adalah melalui pendekatan keluarga. Program PIS-PK mengintegrasikan pelayanan melalui pendekatan 6 komponen utama dalam penguatan sistem kesehatan yaitu penguatan upaya kesehatan, ketersediaan tenaga kesehatan, akses terhadap ketersediaan obat esensial, pembiayaan, dan kepemimpinan atau pemerintahan, pelaksanaan program ini ditekankan pada integrasi pendekatan akses pelayanan kesehatan, ketersediaan tenaga kesehatan, pembiayaan serta sarana prasarana termasuk program upaya kesehatan masyarakat dan perseorangan yang mencakup seluruh keluarga dan wilayah kerja Puskesmas dengan memperhatikan manajemen Puskesmas.

Melalui pendekatan keluarga juga, pihak Puskesmas dapat melakukan pencegahan penyakit secara dini, misalnya penyakit-penyakit menular. Contohnya yaitu apabila ada anggota keluarga yang terkena penyakit Tuberculosis (TB), bisa saja penyakit tersebut menular ke anggota keluarga lain yang tinggal di satu rumah. “Mungkin (tertular ke) bapaknya, mertuanya, anaknya, atau ke isterinya,” tambahnya. Hal seperti inilah yang berusaha diidentifikasi lewat pendekatan keluarga.
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) ditujukan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat.

Satu keluarga adalah kesatuan keluarga inti (ayah, ibu, dan anak) sebagaimana dalam Kartu Keluarga. Jika dalam satu rumah tangga terdapat kakek dan atau nenek atau individu lain, maka rumah tangga tersebut dianggap terdiri lebih dari satu keluarga. Untuk menyatakan bahwa suatu keluarga sehat atau tidak digunakan sejumlah penanda atau indikator.

Pelaksanaan Pendekatan Keluarga Sehat yang dimaksud satu keluarga adalah satu kesatuan keluarga inti (ayah, ibu, dan anak) sebagaimana dinyatakan dalam Kartu Keluarga. Jika dalam satu rumah tangga terdapat kakek dan atau nenek atau individu lain, maka rumah tangga tersebut dianggap terdiri lebih dari satu keluarga. Untuk menyatakan bahwa suatu keluarga sehat atau tidak digunakan sejumlah penanda atau indikator. Dalam rangka pelaksanaaan Program Indonesia Sehat telah disepakati adanya 12 indikator utama untuk penanda status Kesehatan sebuah keluarga. Berdasarkan indikator tersebut, dilakukan penghitungan Indeks Keluarga Sehat (IKS) dari setiap keluarga, Sedangkan keadaan masing-masing indikator, mencerminkan kondisi PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) dari keluarga.

Namun masih ada beberapa masalah yang ditemui yaitu salah satunya sumberdaya manusia, baik yang terkait dengan pelaksanaan program maupun penginput data yang masih kurang memahami tugasnya, kesempatan konseling yang disediakan pada saat pendataan kerumah-rumah pun kurang dimanfaatkan dengan baik, masyarakat kurang terbuka terkait informasi kesehatan serta fasilitas kesehatan yang ada dirumah, sehingga seringkali data yang didapat tidak tepat. Sehingga penyurvei tidak mendapatkan jumlah target data yang telah ditentukan yakni meningkatkan jangkauan sasaran dan mendekatkan/meningkatkan akses pelayanan kesehatan.




Sumber Referensi :

Keputusan Menteri Kesehatan RI No.HK 02/02 / Menkes/52/2015.

Permenkes RI No.39/2016 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat Dengan Pendekatan Keluarga.

Implementasi Program Indonesia Sehat Dengan Pendekatan Keluarga (Pis-Pk) Sebagai Upaya Pembangunan Kesehatan (Studi di Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu). Nila Arsita. 2019.

Penulis : ZAZA SASKIA AYU W. (21601101068)

12 komentar:

  1. terimakasih zaza. saya Avicenna Shafhan Arfi (21601101008) mau bertanya, bisa di jelaskan ke-12 indikator utama penanda status kesehatan sebuah keluarga seperti yg sudah disinggung diatas?
    terimakasih.

    BalasHapus
  2. Terima Kasih Zaza, izin bertanya, memang pemerintah sudah mulai menerapkan 12 indikator utama tsb, namun mungkin belum terlaksana dgn baik. nah, menurut Zaza, apa sih faktor-faktor yg bisa mempengaruhi 12 indikator ini belum terlaksana dgn baik? Terima Kasih.

    Adinda Izzati Lalita/21601101077

    BalasHapus
  3. Terimakasih zaza artiketnya sangat informatif. Izin bertanya. Diartikel tersebut dijelaskan tentang Program Indonesia Sehat dengan pendekatan keluarga, bagaimana peran kita sebagai mahasiswa kedokteran dlam rangka melancarkan program tersebut? Terimaksih 😊

    BalasHapus
  4. terima kasih zaza atas artikelnya.. saya Nabila Ainur Rochim 21601101053 izin bertanya.. apakah ada strategi pendekatan keluarga untuk mencapai keluarga sehat yang dilakukan oleh pemerintah? terima kasih..

    BalasHapus
  5. Saya dewi damayanti 21601101020
    Sebelum saya bertanya, saya ingin berkomentar bahwa penelis sudah menulis dengan baik dan runtut
    Disini saya ingin bertanya
    1.menurut penulis apakah penting pengetahuan daari masing masing keluarga di indonesia mengetahui tentang hidup sehat mempengaruhi tercapainya tujuan "Menuju Indonesia Sehat"?
    Terimakasih zazaaa semangaatt

    BalasHapus
  6. Terima kasih Avicenna atas pertanyaannya, saya akan mencoba menjawab.
    Pelaksanaaan Program Indonesia Sehat telah disepakati adanya 12 indikator utama untuk penanda status kesehatan sebuah keluarga. Kedua belas indicator utama tersebut adalah sebagai berikut :
    1. Keluarga mengikuti program Keluarga Berencana (KB)
    2. Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan
    3. Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap
    4. Bayi mendapat air susu ibu (ASI) eksklusif
    5. Balita mendapatkan pemantauan pertumbuhan
    6. Penderita tuberkulosis paru mendapatkan pengobatan sesuai standar
    7. Penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur
    8. Penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak ditelantarkan
    9. Anggota keluarga tidak ada yang merokok
    10. Keluarga sudah menjadi anggota Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
    11. Keluarga mempunyai akses sarana air bersih
    12. Keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat
    Berdasarkan indikator tersebut, dilakukan penghitungan Indeks Keluarga Sehat (IKS) dari setiap keluarga. Sedangkan keadaan masing-masing indikator, mencerminkan kondisi PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) dari keluarga yang bersangkutan. Saya harap ini dapat menjawab pertanyaan yang diajukan, apabila ada salah kata saya mohon maaf.

    BalasHapus
  7. Terima kasih Adinda atas pertanyaannya, saya akan mencoba menjawab. Walau sudah ditetapkannya 12 indikator utama tersebut namun masih ada beberapa masalah yang ditemui yaitu salah satunya sumberdaya manusia, baik yang terkait dengan pelaksanaan program maupun penginput data yang masih kurang memahami tugasnya, yang terakhir yaitu sinergitas antar stakeholder yang masih kurang, hal-hal kecil seperti komunikasi antar Puskesmas dengan Dinas Kabupaten bahkan Dinas Provinsi masih sangat sedikit intensitasnya, sehingga masih sering terjadi salah paham. Begitu juga faktor dukungan eksternal dari masyarakat dari segi partisipasi dirasa masih kurang.

    Pada kesempatan wawancara juga masih sulitnya mendapatkan kesempatan yang tepat bagi penyurvei untuk dapat bertemu keluarga yang mempunyai kesibukan dengan pekerjaannya, sehingga penyurvei tidak mendapatkan jumlah target data yang telah ditentukan yakni meningkatkan jangkauan sasaran dan mendekatkan/meningkatkan akses pelayanan kesehatan. Saya harap ini dapat menjawab pertanyaan yang diajukan, apabila ada salah kata saya mohon maaf.

    BalasHapus
  8. Terima kasih Risna atas pertanyaannya, saya akan mencoba menjawab. Menurut saya peran kita sebagai mahasiswa adalah berpartisipasi dalam membantu memahamkan masyarakat mengenai hal ini, yaitu bisa dilakukan dengan penyuluhan ataupun melalui media sosial seperti infografis atau poster publik, yang menginformasi kan hal tentang PIS-PK ini dengan menarik serta bahasa yang mudah dipaham semua orang, dan juga baik yang di posting secara online maupun yang disebar ke tempat-tempat umum dimana publik dapat melihatnya. Saya harap ini dapat menjawab pertanyaan yang diajukan, apabila ada salah kata saya mohon maaf.

    BalasHapus
  9. Terima kasih Nabila atas pertanyaannya, saya akan mencoba menjawab. Berdasarkan keputusan Menteri Kesehatan RI No.HK 02/02 / Menkes/52/2015 dan Permenkes RI No.39/2016 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat Dengan Pendekatan Keluarga. Terbentuklah sebuah program Kesehatan yang menyasar seluruh lapisan masyarakat di Indonesia yaitu Program Indonesia Sehat Dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) dengan tujuan : 1) Meningkatkan akses keluarga dan aksesnya terhadap pelayanan kesehatan yang komperhensif, 2) Pendukung pencapaian SDM di kab/kota melalui peningkatan akses screening kesehatan, 3) Menanggung pelaksanaan JKN, 4) Mendukung tercapainya program indonesia sehat dalam renstra kemenkes 2015-2019.

    Hal ini dilakukan salah satunya dengan kerjasama bersama pihak Puskesmas, dimana pihak puskesmas dapat membantu melakukan pencegahan penyakit secara dini, misalnya penyakit-penyakit menular. Contohnya yaitu apabila ada anggota keluarga yang terkena penyakit Tuberculosis (TB), bisa saja penyakit tersebut menular ke anggota keluarga lain yang tinggal di satu rumah. “Mungkin (tertular ke) bapaknya, mertuanya, anaknya, atau ke isterinya,”. Hal seperti inilah yang berusaha diidentifikasi lewat pendekatan keluarga. Saya harap ini dapat menjawab pertanyaan yang diajukan, apabila ada salah kata saya mohon maaf.

    BalasHapus
  10. Terima kasih Damay atas pertanyaannya, saya akan mencoba menjawab. Menurut saya pengetahuan dari masing masing-masing keluarga di Indonesia untuk mengetahui tentang hidup sehat itu tentu sangatlah penting dalam tercapainya tujuan "Menuju Indonesia Sehat" tersebut. Tanpa adanya pemahaman yang tepat/baik mengenai apa saja yang masing-masing keluarga harus lakukan untuk meningkatkan kesehatannya, bisa jadi suatu keluarga melakukan hal yang tidak sesuai dengan apa yang harusnya mereka lakukan, misalkan ada suatu keluarga yang mengalam permasalahan kesehatan namun mereka memiliki pemahaman bahwa sakitnya itu aib sehingga ia tidak mau pergi ke dokter, maka hal ini lah yang menghambat kita dalam menuju tercapainya Indonesia yang sehat. Saya harap ini dapat menjawab pertanyaan yang diajukan, apabila ada salah kata saya mohon maaf.

    BalasHapus
  11. Assalamualaikum wr wb, artiklenya sangat bermanfaat, saya izin bertanya.. apa yang bisa kita lakukan sebagai dokter keluarga agar masyarakat mau terbuka mengenai infromasi kesehatan mereka agar pendekatan keluarga sehat bisa terwujud dengan baik. Terimakasih sebelumnya kak Zaza. Wassalamualaikum wr wb.

    Deanita Y.M. (21601101073)

    BalasHapus