CEGAH BERAT BAYI LAHIR RENDAH (BBRL)
Berat
badan lahir rendah (BBLR) adalah berat bayi lahir kurang dari 2.500 gram. BBLR
merupakan salah satu masalah kesehatan yang memerlukan perhatian di berbagai
negara terutama pada negara berkembang atau negara dengan sosio-ekonomi rendah.
WHO juga mengatakan bahwa sebesar 60–80% dari Angka Kematian Bayi (AKB) yang
terjadi, disebabkan karena BBLR. BBLR memiliki risiko lebih besar untuk
mengalami morbiditas dan mortalitas daripada bayi lahir yang memiliki berat
badan normal.
Berdasarkan
data dari World Health Rangkings dari 172 negara di dunia, Indonesia
menempati urutan ke 70 yang memiliki presentase kematian akibat BBLR tertinggi
yaitu sebesar 10,69%. Tingkat kelahiran di Indonesia pada tahun 2010 sebesar
4.371.800 dengan kejadian BBLR sebesar 15,5 per 100 kelahiran hidup atau
675.700 kasus prematur dalam 1 tahun. Pada tahun 2010, kejadian BBLR di
Indonesia sebesar 11,1%.
BBLR
disebabkan oleh usia kehamilan yang pendek (prematuritas), IUGR (Intra Uterine
Growth Restriction) yang dalam bahasa Indonesia disebut Pertumbuhan Janin
Terhambat (PJT) atau keduanya. Kedua penyebab ini dipengaruhi oleh faktor
risiko, seperti faktor ibu, plasenta, janin dan lingkungan. Faktor risiko
tersebut menyebabkan kurangnya pemenuhan nutrisi pada janin selama masa
kehamilan.
Bayi
dengan berat badan lahir rendah umumnya mengalami proses hidup jangka panjang
yang kurang baik. Apabila tidak meninggal pada awal kelahiran, bayi BBLR
memiliki risiko tumbuh dan berkembang lebih lambat dibandingkan dengan bayi
yang lahir dengan berat badan normal. Selain gangguan tumbuh kembang, individu
dengan riwayat BBLR mempunyai faktor risiko tinggi untuk terjadinya hipertensi,
penyakit jantung dan diabetes setelah mencapai usia 40 tahun
Untuk itu,
penting untuk mencegah terjadinya BBLR, berikut adalah cara mencegah terjadinya
BBLR:
1.Rencanakan kehamilan dengan matang
Rencanakanlah
kehamilan dengan baik. Tidak hanya siap secara fisik, namun juga secara mental
untuk menghadapi kehamilan. Persiapan fisik yang perlu dilakukan adalah
pemeriksaan kesehatan ibu sebelum hamil. Selain itu, perencanaan dikeluarga
juga harus dimatangkan. Dukungan orang terdekat, terutama suami, sangat
dibutuhkan.
2.Penuhi kebutuhan nutrisi
Penuhi
kebutuhan nutrisi dengan gizi seimbang, bila perlu konsumsi suplemen zat bezi
namun perlu di konsultasikan dengan dokter.
3.Pemeriksaan Kehamilan
Pemeriksaan
kesehatan kehamilan, yang disebut juga pemeriksaan antenatal, penting untuk
dilakukan secara teratur. Dengan begitu, ketika ditemukan gangguan kesehatan
ibu maupun janin maka akan ditangani dengan segera.
4.Hindari rokok, konsumsi alkohol, dan
penggunaan obat terlarang
Ibu hamil
harus menghindari rokok dan asap rokoknya, begitu pula terhadap alkohol dan obat
terlarang. Sebab, ketiganya telah terbukti dapat berkontribusi terhadap
terjadinya penghambatan pertumbuhan janin. Selain itu, ketiganya juga erat
kaitannya dengan kecacatan janin.
5.Hindari kegiatan fisik dan stres
berlebihan
Kurangi
kegiatan yang melelahkan secara fisik semasa kehamilan, beristirahat yang cukup
dan tidur lebih awal dari biasanya untuk menjaga agar kondisi tubuh tetap fit. Kondisi
stres berlebihan dapat memunculkan hormon stres yang bisa memberikan dampak
pada tubuh ibu dan janin. Ibu hamil yang memiliki kondisi emosional yang
stabil, tenang, dan tidak stres tentunya akan lebih mudah berpikir rasional
dalam memenuhi kebutuhan tubuhnya selama hamil.
Referensi :
Kemenkes RI. 2010. Laporan Nasional
Riset Kesehatan Dasar 2010. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Sagung, Eva, dkk. 2015. Faktor Risiko
yang Berpengaruh terhadap Kejadian Berat Badan Lahir Rendah di RSUP Dr. M. Djamil
Padang. Jurnal Kesehatan Andalas. 4(3): 665. http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/viewFile/345/300 diakses
pada 20 April 2020
WHO. 2013. Materi Pembelajaran
Kesehatan Ibu & Anak. Edukia 2013.
WHO. Global Nutrition Target 2025: Low
Birth Weight Policy Brief. Geneva; 2014.
Penulis : Nina Oktavia | 21601101012
Assalamu'alaikum wr wb. Iin Nurmurmainah Nim 21601101042 izin bertanya pada suadari nina, tolong jelaskan pemeriksaan kehamilan yg dimaksud pada poin no. 3. Pemeriksaan apa saja yg dilakukan, serta kapan jadwal pemeriksaan tsb? Terimakasih. Wassalamu'alaikum wr wb.
BalasHapusterimakasih, izin menjawab
HapusProgram kesehatan ibu di Indonesia menganjurkan agar ibu hamil melakukan paling sedikit empat kali kunjungan untuk pemeriksaan selama kehamilan
1)Minimal 1 kali pada trimester ke-1 (kehamilan ˂14 minggu)
Tujuannya untuk: a. Mendiagnosis dan menghitung umur kehamilan; b.Mengenali dan menangani penyulit-penyulit yang mungkin terjadi pada masa kehamilan, persalinan dan nifas; c.Mengenali dan mengobati penyakit- penyakit yang mungkin diderita sedini mungkin; d.Menurunkan angka morbiditas dan mortalitas ibu dan anak; e.Memberikan nasehat-nasehat tentang cara hidup sehari-hari, keluarga berencana, kehamilan, persalinan, nifas serta laktasi.
2)minimal 1 kali pada trimester ke-2 (kehamilan 14 – 28 minggu)
Tujuannya untuk: a. Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya; b.Penapisan pre-eklamsi gemelli, infeksi alat reproduksi dan saluran perkemihan c.Mengulang perencanaan persalinan
3)minimal 2 kali pada trimester ke-3 (˃28 minggu sampai kelahiran)
a. Mengenali adanya kelainan letak janin; b.Memantapkan rencana persalinan; c.Mengenali tanda-tanda persalinan
(Nina Oktavia 21601101012)
Assalamualaikum wr wb. artikelnya cukup menarik ya. saya izin bertanya. di atas disebutkan bayi dengan BBLR tumbuh kembangnya lebih lambat, yg ingin saya tanyakan, apabila seorang anak terlahir dengan BBLR, apakah ada tatalaksana yg bisa dilakukan untuk menunjang tumbuh kembangnya? terima kasih. wassalamualaikum wr wb
BalasHapus(Adinda Izzati L/21601101077)
terimakasih untuk pertanyaannya, izin menjawab
HapusPenanganan bayi dengan BBLR dilakukan secara komprehensive sejak sebelum kelahiran, selama persalinan hingga setelah lahir. Sebelum lahir, penanganan yang dilakukan adalah mencegah kelahiran kurang bulan. Pada saat persalinan, penanganan yang dilakukan adalah mempersiapkan petugas yang dilengkapi dengan alat pertolongan pernafasan. Sedangkan setelah kelahiran, hal yang dilakukan antara lain menjaga suhu lingkungan agar tetap hangat, salah satunya dengan perawatan metode kangguru; mempersiapkan oksigenasi; meminimalisir terjadinya infeksi dengan cuci tangan serta memberikan ASI sedini mungkin.
Assalamu'alaikum wr wb. saya Nurma Aulia/21601101102, mau bertanya ke kak Nina niih. Adakah kegiatan olah raga yang aman untuk ibu hamil dan bagaimana cara membuat seorang bumil tidak mudah stres ? Terimakasih kak 😊
BalasHapusterimakasih, izin menjawab
HapusMacam-macam olahraga untuk ibu hamil, yaitu:
1.Jalan kaki
Jalan kaki santai rutin bermanfaat untuk melancarkan kerja jantung, melancarkan peredaran darah, dan menjaga ibu hamil tetap bugar
2. Pilates
Melakukan Pilates selama kehamilan akan membantu tetap rileks saat melahirkan, pilates membantu mengurangi sakit otot perut, mengurangi sakit punggung dan melancarkan proses persalinan
3. Yoga
Latihan yoga saat hamil dapat melatih kelancaran pernapasan, melatih kelenturan tubuh dan mempersiapkan pinggul untuk proses melahirkan
4. Kegel
Latihan Kegel memperkuat otot-otot di dasar panggul, tubuh memproduksi hormon yang disebut relaksin selama kehamilan. Hormon ini melembutkan sendi dan ligamen yang membuat proses kelahiran lebih mudah
5. Sepeda statis
Bukan hanya sehat, mencoba sepeda statis saat hamil juga dapat meningkatkan oksigen ke otak bayi
6. Renang
Berenang dapat membantu meringankan mual, nyeri panggul, dan mengatasi bengkak pada pergelangan kaki
(Nina Oktavia 21601101012)
Izin menjawab, cara agar ibu hamil tidak mudah stres ialah Istirahat yang cukup, makan makanan bergizi, olahraga ringan, mengatur jam kerja, latihan relaksasi, jaga kebersihan tubuh, mengambil kelas kehamilan, berbicara dengan suami,dst
HapusTerimakasih
Assalamualaikum wr wb, terimakasih artikel yang bermanfaat, izin bertanya... Diatas di sebutkan bahwa salah satu faktor resiko terjadinya BBLR adalah karena faktor ibu, mohon di jelaskan apa saja faktor ibu yang menjadi faktor resoko terjadinya BBLR?
BalasHapusWassalamualaikum wr wb.
Deanita Y.M. (21601101073)
terimakasih untuk pertanyaannya, izin menjawab
HapusFaktor resiko BBLR dari faktor ibu meliputi usia ibu(˂15 tahun/˃35 tahun, usia terbaik 25-35 tahun) , pendidikan ibu dan gizi ibu (Ibu dengan tingkat pendidikan rendah (˂9 thn) dan kurang gizi meningkatkan risiko relatif BBLR), malaria ibu hamil, penyakit pencernaan, pernapasan dan kebiasaan merokok.
Artikel yang menarik dan sangat informatif sekali kak. Saya Bana Rachma-21601101060. Izin bertanya, Jadi kan di artikel dijelaskan pada poin 2 penuhi kebutuhan nutrisi. nutrisi apa saja yang harus terpenuhi agar gizi ibu sehat dan seimbang selain suplemen zat besi?
BalasHapusSelain itu pada point terakhir bagaimana penatalaksanaan jika ibu hamil mengalami stres berlebih karena kehamilannya.
Terimakasih...
terimakasih untuk pertanyaannya, izin menjawab
HapusNutrisi yang dibutuhkan ibu hamil ialah:
1.Protein
Ibu hamil bisa memperoleh protein dari makanan seperti daging sapi, ayam ikan, telur, susu, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Menurut Angka Kecukupan Gizi Indonesia, ibu hamil disarankan mengonsumsi protein sebanyak 80 gram per hari guna mencukupi kebutuhan tubuhnya.
2.Karbohidrat
Untuk mencukupi kebutuhan energi tubuh selama hamil, disarankan sebanyak 350 gram karbohidrat setiap hari. Namun, pilih jenis karbohidrat kompleks yang lebih lambat dicerna tubuh agar tidak melonjakkan gula darah terlalu drastis. Nasi merah, roti gandum, dan kentang jauh lebih baik ketimbang nasi putih, mie, dan roti putih agar nutrisi yang dibutuhkan oleh ibu hamil tetap tercukupi dengan baik.
3.Lemak
Untuk mencukupi kebutuhan lemak, calon ibu disarankan mengonsumsi kurang lebih sebanyak 80 gram lemak per hari sepanjang kehamilan. Sumber nutrisi ibu hamil yang mengandung lemak sehat, yaitu seperti ikan salmon, buah alpukat, dan dari kacang-kacangan. Hindari sumber lemak trans dari makanan seperti gorengan, makanan cepat saji, dan makanan kemasan atau kalengan.
4.Serat
Ibu hamil bisa mengonsumsi serat dengan makan makanan seperti sayuran berdaun hijau, bubur gandum (oatmeal), serta kacang-kacangan seperti almond. Menurut Angka Kecukupan Gizi Indonesia, konsumsi 35 gram serat setiap hari untuk memenuhi kecukupan nutrisi ibu hamil
5.Selain protein, karbohidrat, lemak, dan serat ibu hamil juga membutuhkan vitamin dan mineral yaitu zat besi, asam folat, kalsium, vitamin D, kolin, vitamin C, iodium dan zink
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Hapustambahan jawaban
HapusStres dan depresi adalah komplikasi kehamilan yang harus cepat diatasi. Tatalaksana untuk ibu hamil yang mengalami stres dan depresi saat hamil yaitu:
1. Psikoterapi
Biasanya psikolog atau psikiater akan menyarankan terapi psikologis berupa terapi kognitif dan perilaku (CBT), yaitu sejenis psikoterapi di mana akan bertemu empat mata dengan terapis. Pada terapi ini, pasien dan terapis akan bekerja sama untuk mengubah pola pikir dan perilaku jadi lebih positif dan sehat. Semakin cepat menemui terapis, hasilnya pun akan lebih terasa.
2. Minum obat antidepresan
Jangan minum obat antidepresan tanpa resep dari dokter atau psikiater. Jika psikiater meresepkan antidepresan, diskusikan dulu dengan dokter kandungan. Obat antidepresan hanyalah sebuah pilihan, bukan hal wajib.Obat-obatan anti depresan hanya diberikan pada ibu hamil yang mengalami depresi berat atau depresi yang tidak tertangani oleh terapi psikologis.
3. Berolahraga
Berolahraga secara rutin bisa membantu melewati masa-masa sulit dengan pikiran yang lebih segar. Contoh olahraga untuk ibu hamil yaitu yoga, senam, berenang, atau berjalan kaki.
4. Akupuntur
Sebuah penelitian terbaru yang dilakukan oleh Stanford School of Medicine menyimpulkan bahwa terapi akupuntur mampu meredakan gejala depresi pada ibu hamil.
5. Menambah asupan asam lemak omega-3
Ibu hamil yang diserang stres atau depresi sebaiknya meningkatkan asupan asam lemak omega-3. Nutrisi ini paling banyak terdapat pada ikan dan kacang-kacangan. Selain itu, asam lemak omega-3 juga bisa ditemukan dalam minyak ikan, kacang kedelai, ikan salmon matang, bayam, dan kacang walnut.
Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh.
BalasHapusTerima kasih atas artikel yg disampaikan. Menjadi tambahnya ilmu epngetahuan mengenai ibu yang mempersiapkan kehamilannya..
Mau bertanya untuk penulis.. untuk nutrisi yang harusnya dipenuhi untuk ibu hamil itu apa saaja sih? Terkadang, banyak ibu2 saat kehaamilan malah takut untuk mengonsumsi makanan2 tertentu yg kata orang bisa membuat anaknya tidak sehat.. mohon infonya.. terima kasih..
terimakasih atas pertanyaannya, izin menjawab
HapusNutrisi yang dibutuhkan ibu hamil ialah:
1.Protein
Ibu hamil bisa memperoleh protein dari makanan seperti daging sapi, ayam ikan, telur, susu, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Menurut Angka Kecukupan Gizi Indonesia, ibu hamil disarankan mengonsumsi protein sebanyak 80 gram per hari guna mencukupi kebutuhan tubuhnya.
2.Karbohidrat
Untuk mencukupi kebutuhan energi tubuh selama hamil, disarankan sebanyak 350 gram karbohidrat setiap hari. Namun, pilih jenis karbohidrat kompleks yang lebih lambat dicerna tubuh agar tidak melonjakkan gula darah terlalu drastis. Nasi merah, roti gandum, dan kentang jauh lebih baik ketimbang nasi putih, mie, dan roti putih agar nutrisi yang dibutuhkan oleh ibu hamil tetap tercukupi dengan baik.
3.Lemak
Untuk mencukupi kebutuhan lemak, calon ibu disarankan mengonsumsi kurang lebih sebanyak 80 gram lemak per hari sepanjang kehamilan. Sumber nutrisi ibu hamil yang mengandung lemak sehat, yaitu seperti ikan salmon, buah alpukat, dan dari kacang-kacangan. Hindari sumber lemak trans dari makanan seperti gorengan, makanan cepat saji, dan makanan kemasan atau kalengan.
4.Serat
Ibu hamil bisa mengonsumsi serat dengan makan makanan seperti sayuran berdaun hijau, bubur gandum (oatmeal), serta kacang-kacangan seperti almond. Menurut Angka Kecukupan Gizi Indonesia, konsumsi 35 gram serat setiap hari untuk memenuhi kecukupan nutrisi ibu hamil
5.Selain protein, karbohidrat, lemak, dan serat, ibu hamil juga membutuhkan vitamin dan mineral yaitu zat besi, asam folat, kalsium, vitamin D, kolin, vitamin C, iodium dan zink